CBDC – TFI
Character Building Agama
Nilai Toleransi Antar Umat Beragama
Judul Project
Nilai Toleransi Antar Umat Beragama
Identitas Kelompok
NIM
|
NAMA
|
2101639055
|
Airada Namira Salsabila
|
2101637876
|
Laurelyanti
|
2101637586
|
David Setiawan Lianky
|
2101661742
|
Gary Lyneker
|
2101710675
|
BINUS UNIVERSITY
2018
Project Luar Kelas Character Building : Agama
1.
Judul Project : Kampanye Nilai Toleransi
Antar Umat Beragama
2.
Lokasi Project : RPTRA MAYA ASRI 13
3.
Target Kegiatan :
Anak-anak
4.
Kelas :
LA41
5.
Nama Anggota :
1)
Airada namira
salsabila
2)
Laurelyanti
3)
Lieztya P. Salsabila
4)
David Setiawa Lianky
5)
Gary Lyneker
6.
Dosen : Untung Suhardi
Jakarta,
18 Desember 2018
Mengetahui,
Dosen CB Agama Ketua kelompok
(……………………) (……………………)
DAFTAR
ISI
LEMBARAN COVER...............................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1 Latar
Belakang.........................................................................................................4
1.2 Perumusan
Masalah.................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................6
1.4 Rencana
Kegiatan....................................................................................................6
BAB II METODE KEGIATAN.................................................................................................9
BAB III KONSEP KEGIATAN.................................................................................................9
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................................9
4.1 Tempat
Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................9
4.2 Waktu
Pelaksanaan Kegiatan.............................................................................9
4.3 Tahap
Pelaksanaan Kegiatan..............................................................................9
4.3.1
Pertemuan 1..............................................................................9
4.3.2
Pertemuan 2............................................................................10
4.3.3
Pertemuan 3............................................................................10
BAB V PENUTUP ..................................................................................................................13
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
5.2 Saran.................................................................................................................15
REFRENSI...............................................................................................................................16
LAMPIRAN.............................................................................................................................17
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seperti yang kita semua sudah ketahui, Indonesia
adalah negara yang terdiri dari banyak sekali macam budaya, dan bahasa,
termasuk juga agama. Agama adalah suatu kepercayaan yang bertujuan untuk
menjaga kehidupan seseorang atau manusia agar tidak kacau. Banyak agama yang
sudah berkembang dan diakui di dunia ini, namun pada dasarnya pengajaran yang
diberikan agama manapun itu sama, yaitu bertujuan agar kehidupan manusia
menjadi teratur dan tidak kacau. Oleh sebab itulah Indonesia sebagai negara
yang multikultural juga mengakui adanya perbedaan agama tersebut yang tertuang
pada pengesahan 7 agama resmi di Indonesia, yaitu Kristen Protestan, Kristen
Katholik, Buddha, Hindu, Konghucu, Islam,
dan Aliran Kepercayaan.
Melalui pengesahan 7 agama resmi ini, Indonesia sudah
mengakui seluruh kepercayaan yang dianut oleh seluruh rakyatnya dan menjamin kebebasan
mereka dalam menentukan pilihan atas kepercayaan yang mau mereka anut dan
memberikan kebebasan pada mereka dalam melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan
mereka masing-masing tanpa adanya rasa takut dan khawatir. Namun, di zaman
sekarang ini justru banyak terjadi konflik antar umat bergama karena menganggap
keberagaman sebagai sesuatu penyakit yang harus disingkirkan sehingga kaum
pemeluk agama mayoritas di suatu daerah mendiskriminasi dan melakukan tindakan
anarkis pada pemeluk agama kaum minoritas di daerahnya. Hal ini sungguh
disayangkan terjadi di negara kita yang tercinta ini yang didirikan atas dasar
persatuan dan kesatuan. Hal ini membuktikan bahwa nilai toleransi antar umat
beragama di Indonesia sudah semakin memerihatinkan. Dan apabila dibiarkan saja maka bukan tidak
mungkin kalau nilai toleransi akan menjadi sesuatu yang mustahil di antara umat
beragama di negeri ini dan akhirnya akan berujung pada perpecahan bangsa ini.
Konflik antar umat bergama sendiri terjadi bukan
karena ajaran yang terdapat dalam kitab suci agama tertentu yang salah, namun
itu semua terjadi karena sikap para penganut agama tersebutlah yang menyimpang
dan adanya beberapa oknum yang ingin memecah belah bangsa ini. Dan tidak tidak
jarang juga oknum pemerintahan seperti para pejabat negara-lah yang menggunakan
agama sebagai tunggangan politiknya untuk menjatuhkan lawan politiknya. Dan
apabila konflik telah terjadi maka penyelesaian masalah secara damai atau
musyawarah tidak lagi menjadi solusi. Kebanyakan mereka memilih untuk main
hakim sendiri dan memilih untuk tidak melibatkan pihak berwajib dalam
menyelesaikan konflik sehingga tidak jarang menimbulkan kerugian baik secara
material(hancurnya rumah ibadat), psikis, dan bahkan nyawa pada kelompok yang
dihakimi massa dari penganut agama yang tidak toleran.
Agama sendiri
biasanya dianut sejak dari kecil melalui pengenalan dari orang tua mereka
terhadap suatu agama tertentu. Anak kecil merupakan kertas putih, dimana apapun
yang diajarkan seseorang pada mereka, akan mereka terima dan tanamkan dalam
hati mereka sebagai contoh dan panutan. Oleh sebab itu penting bagi kita para
orang yang lebih tua untuk menanamkan nilai toleransi dalam pikiran dan hati
setiap anak penerus bangsa ini sejak sedini mungkin agar mereka menjadi masyarakat penganut agama yang toleran terhadap agama
lain dan tidak memandang rendah agama lain. Bukan itu saja, kita juga harus
selalu menyerukan perdamaian dan nilai-nilai toleransi antar umat beragama pada
masyarakat sekitar lingkungan tinggal kita maupun lingkungan belajar / bermain
/ bekerja kita.
1.2 Perumusan
Masalah
1. Apa
itu toleransi antar umat bergama?
2. Mengapa
penting untuk menerapkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama?
3. Bagaimana
cara menerapkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama?
4. Bagaimana
cara mempererat tali / rasa persaudaraan antar umat beragama?
5. Bagaimana
cara meningkatkan rasa saling menghargai dan kepedulian antar umat beragama?
1.3 Tujuan
1.
Mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai
toleransi antar umat beragama
2.
Meningkatkan nilai-nilai toleransi antar
umat bergama
3.
Meningkatkan atau mempererat tali / rasa
persaudaraan anatar umat beragama
4.
Meningkatkan rasa saling menghargai dan
kepedulian antar umat beragama
5.
Menghapus anggapan bahwa suatu agama
mengajarkan sesuatu yang buruk
1.4 Rencana
Kegiatan
Adapun
kegiatan yang kami akan lakukan adalah melakukan kampanye tentang toleransi
antar umat beragama yang diadakan dalam 2 pertemuan. Adapula lokasi yang kami
pilih untuk melakukan kampanye ini adalah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau
biasa dikenal dengan RPTRA. Target kegiatan kami adalah anak-anak dari RPTRA
sekitar daerah BINUS Kemanggisan.
Kami
akan memberikan penyuluhan berupa persentasi tentang seberapa pentingnya
toleransi antar umat beragama serta cara-cara untuk mempererat tali / rasa
persaudaraan antar umat beragama dan cara untuk meningkatkan rasa saling
menghargai antar umat beragama. Setelah itu kami akan meminta tanda tangan
anak-anak yang berada di RPTRA itu pada poster kami sebagai mana rasa telah
ikut berkampanye bersama kami.
Presentasi ini dilaksanakan pada:
Nama Tempat :
RPTRA MAYA ASRI 13
Hari/tanggal :
Jumat/ 2 November 2018
Jumlah Anggota : 5 orang
Kampanye ini dilaksanakan pada:
Nama Tempat :
RPTRA MAYA ASRI 13
Hari/Tanggal :
Sabtu/ 3 November 2018
Jumlah Anggota : 5 orang
BAB
II
METODE
KEGIATAN
Kegiatan kami berupa kampanye tentang nilai-nilai
Toleransi. Kami memilih anak-anak RPTRA sebagai target kegiatan kampanye ini.
Pada kampanye ini kami akan melakukan kampanye berupa presentasi melalui Power
Point tentang Nilai Toleransi antarumat beragama, Sesi Tanya jawab dan
menandatangani poster Toleransi antarumat beragama oleh beberapa anak-anak.
Presentasi yang kami buat akan berisi tentang;
- Pengertian
Manusia sebagai makhluk Sosial
- Pengertian
Toleransi (Menurut beberapa ahli dan Universitas Oxford)
- Pengertian Agama
- Pengertian
Toleransi antarumat beragama
- Cara meningkatkan
Toleransi antarumat beragama
- Contoh Toleransi
antarumat beragama
- Pengertian
Konflik agama
- Cara mengurangi
konflik agama
BAB
III
KONSEP
KEGIATAN
Dalam kehidupannya sehari-hari manusia tidak
dapat lepas dari pengaruh sesamanya. Tentunya pengaruh antar sesamanya
menjadikan manusia sebagai makhluk esame sehingga selalu akan adanya komunikasi
(interaksi) antara manusia dengan sesamanya. Manusia dapat mempertahankan
keberlangsungan kehidupannya melalui interaksi dengan sesamanya. Seringkali
juga dapat ditemui beberapa tipe manusia, baik yang hidup berkelompok dengan
orang lain karena kesamaan ciri atau karena kepentingannya. Sebagai contoh
beberapa orang dari jurusan yang sama hanya akan berteman dengan esame
jurusannya. Orang kaya hanya berteman dengan esame orang kaya. Melalui hal ini
dapat menjadikan contoh bahwa dengan perbedaan yang ada dapat menunjukkan juga
perbedaan cara bergaul dengan esame. Terkadang melalui perbedaan yang ada
menjadikan pemisah sehingga dapat memicu timbulnya rasa intoleran yaitu suatu
sikap tidak toleran terhadap perbedaan yang ada, tidak menghormati atau bahkan
sampai tidak menghargai. Sikap inilah yang harus dicegah dari masyarakat kita.
Sehingga tidak menimbulkan perpecahan antarsesama. Seharusnya kita dapat
membuat perbedaan yang ada berjalan selaras dengan kehidupan.
Perbedaan
yang seringkali ditemukan menjadi perpecahan dalam masyarakat yaitu perbedaan
ras etnis dan agama. Sikap untuk menanggapi perbedaan ini yaitu dengan sikap
Toleransi. Toleransi
antarumat beragama merupakan hal penting dalam menjalankan keseharian kita
sebagai masyarakat karena dengan toleransi mengingatkan kita tentang cara kita
hidup dengan esame kita yang baik yaitu dengan saling menghormati dan
menghargai akan adanya perbedaan dalam agama. Sikap toleransi ini sangat penting dan perlu dimiliki
oleh setiap individu atau kelompok dalam masyarakat agar terjalin hubungan
sosial yang baik dan mententramkan, juga merupakan syarat suksesnya proses
asimilasi di dalam kehidupan masyarakat. Sikap toleransi mampu
menghindarkan terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau
golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Tanpa adanya
sikap toleransi, maka masyarakat akan susah untuk bersatu dan akan muncul
berbagai masalah dan konflik sosial seperti pertengkaran, permusuhan, hingga
saling mematikan antar kelompok. Melalui
kampanye nilai Toleransi antarumat beragama kami mengharapkan dapat mengajak
teman-teman yang berada di Sekolah untuk lebih mendalami lagi nilai Toleransi
sehingga dapat diterapkan juga dalam kesehariannya menghadapi perbedaan agama.
BAB
IV
PELAKSANAAN
KEGIATAN
4.1 Tempat
Pelaksanaan Kegiatan
RPTRA
MAYA ASRI 13, RT.2/RW.13, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11530.
4.2 Waktu
Pelaksanaan Kegiatan
Waktu
pelaksaan kegiatan kami dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan, pertemuan pertama
ialah survey, pertemuan ke dua ialah persentasi dan pertemuan terakhir ialah
kampanye :
1. Sabtu,
27 Oktober 2018
Pukul 13.00 s.d
14.00
2. Jumat,
2 November 2018
Pukul 09.00 s.d 10.30
3. Sabtu,
3 November 2018
Pukul 09.00 s.d 10.30
4.3 Tahap
Pelaksaan Kegiatan
4.3.1
Pertemuan 1
Pertemuan pertama kami awali dengan melakukan survey pada Rabu, 27
November 2018 pukul 13.00 sampai dengan 14.00 dengan mengunjungi RPTRA Mayang
Asri yang berlokasi di RPTRA MAYA ASRI 13, RT.2/RW.13, Palmerah,
Kota Jakarta Barat, Jakarta 11530. Sebelum kami melakukan survey ke RPTRA Maya Asri kami sudah terlebih
dahulu melakukan survey ke RPTRA Jeruk Manis pukul 11.00 sampai dengan 12.00.
namun setelah didiskusikan esame kami memilih untuk berpindah tempat ke RPTRA
Maya Asri.
Pertemuan pertama teman kami yang bernama Dani tidak dapat ikut serta
untuk survey. Anggota lainnya menuju lokasi dan melihat terlebih dahulu situasi
dari RPTRA Maya Asri. Setelah didiskusikan esame-sama, akhirnya kami memutuskan
untuk memilih RPTRA Maya Asri. RPTRA Maya Asri menjadi tempat yang kami pilih
untuk melakukan kegiatan pertemuan 2 dan pertemuan 3 karena lokasi yang
strategis yaitu dekat dari Binus Anggrek sehingga memudahkan kami untuk menuju
lokasi.
Kami menghampiri pengurus di RPTRA Maya Asri untuk menjelaskan maksud
dan tujuan dari kedatangan kami yaitu untuk mengadakan dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama membahas materi yang ada dan pertemuan kedua kami akan mengadakan
kampanye mengenai nilai Toleransi. Setelah mendengar penjelasan dari kami,
pengurus RPTRA menyetujuinya dan menentukan esame kami tanggal
pertemuan-pertemuan yang ada.
4.3.2
Pertemuan 2
Pada pertemuan ke dua
pada hari Jumat 2 November 2018 pada pertemuan ini adalah pertemuan kami yang
pertama, kami melakukan kegiatan tugas proyek cb agama ini di RPTRA maya asri,
pada hari itu kami melakukan kegiatan pada pagi hari dengan melibatkan
anak-anak sekolah yang sedang istirahat, letak sekolahnya berada di samping
persis RPTRA maya asri, kebanyakan anak yang hadir kelas 1 (satu) sd dan 2
(dua) sd. Sebelum melakukan kegiatan kita sudah mulai mempersiapkan barang-
barang yang perlu di siapkan, walaupun di hari pertama ada kendala dalam
mempresentasikan materi kita bisa mengatasinya dan anak-anak sekolah dapat
mengerti apa yang disampaikan.
Materi yang kita sampai
kan adalah toleransi sesama umat beragama, di situ kami menyampaikan kepada
anak-anak sekolah tersebut tentang bagaimana cara kita menghormati perbedaan
agama, memberikan wawasan mengenai apa saja agama yang ada di negara kita
Indonesia, memberikan pengetahuan tempat-tempat ibadah setiap agama, lalu kami
memberitahu kan juga hari raya tiap-tiap umat beragama. Kegiatan kami tidak
hanya menyampaikan materi dan wawasan akan tetapi kami memberikan game kepada
mereka agar membuat mereka lebih paham lagi akan apa yang kami sampaikan.
Setelah selesai kami
membawakan materi dan memberikan game kepada mereka, kami mengakhirinya dengan
berfoto bersama mereka. Dan pada hari itu kami menyimpulkan dan melihat contoh
di anggota kelompok kami sendiri, di dalam kelompok kami adanya perbedaan agama
setiap anggotanya kita walaupun berbeda agama harus saling menghargai perbedaan
dan menghormati kegiatan yang agama lain lakukan.
4.3.3
Pertemuan 3
Pertemuan
ke-3 kami yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 November adalah pertemuan
terakhir kami dengan anak-anak dan seluruh petugas yang ada di RPTRA Maya Asri.
Tidak terasa memang kalau pelaksanaan proyek luar kelas Character Building
Agama kami telah memasuki pertemuan yang terakhir, bisa dikatakan kami cukup
senang bisa mengajar disana pada pertemuan sebelumnya sebab anak-anak yang ada
di RPTRA Maya Asri ini adalah anak-anak yang punya antusiasme dan semangat
belajar yang tinggi serta cerdas. Namun seperti yang kita semua ketahui bahwa
di dunia ini ada pertemuan pastiada juga perpisahan.
Untuk
itu, pada pertemuan terkahir kami ini, kami menggunakan kesempatan ini untuk
melakukan kampanye dengan membuat sebuah poster berukuran A1 yang berjudul atau
bertemakan “HIDUP RUKUN DALAM KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA”. Pada pertemuan
kali ini, target kami adalah mengumpulkan cap tangan semua orang yang ada di
RPTRA sebanyak-banyaknya termasuk didalamnya anak-anak yang kami ajarkan waktu
pertemuan sebelumnya, orang tua yang sedang menunggu anaknya serta petugas di
RPTRA Maya Asri.
Sebelum
pertemuan terakhir ini, kami berkumpul terlebih dahulu di dekat Wall Climbing
BINUS Anggrek untuk melakukan briefing dan mendiskusikan tentang masalah cap
tangaan yang dinilai kurang pas untuk mengisi poster kami ats usulan beberapa
anggota kelompok kami. Akhirnya setelah dipertimbangkan kembali dengan seksama,
kami akhirnya sepakat kalau yang akan
kami kumpulkan adalah tanda tangan pada poster kami dan bukan cap tangan
dikarenakan masalah kebersihan dan tanda tangan kami nilai lebih efisien untuk
dilaksanakan.
Setelah
semua persiapan dirasa sudah cukup, kami pun bergegas untuk pergi atau
berangkat ke RPTRA Maya Asri yang tidak jauh dari kampus BINUS Anggrek. Namun,
sebelum ke sana, kami terlebih dahulu mampir di tempat print yang memiliki alat print memadai yang bisa menge-print kertas seukuran poster atau yang
kami pakai adalah A1. Tidak membutuhkan
waktu lama, kamipun selesai menge-print poster
kami dan setelah itu kamipun segera melanjutkan perjalanan kami. Tidak sampai 5
menit, kami pun tiba disana.
Setelah
tiba disana, kamipun segera melakukan kegiatan inti kami pada pertemuan
terakhir ini, yaitu mengampanyekan agar kita semua sebagai orang Indonesia
harus hidup rukun antara umat yang berbeda agama. Segera kami membuka poster
kami dan mulai menmbentangkannya serta berkeliling untuk meminta tanda tangan
dari siapapun yang ada disana baik anak-anak yang sedang bermain dan belajar,
rang tua mereka yang sedang menunggu di luar ruangan (lapangan) maupun para
petugas atau guru di RPTRA yang baik yang sedang mengajarkan maupun yang tidak
sedang mengajar.
Kami
meminta tanda tangan mereka satu-persatu pada poster kami dengan menggunakan
spidol yang kami sediakan dan tidak lupa juga kami memintanya dengan penuh rasa
hormat serta menyosialisasikan makna dan tujuan kegiatan kampanye kami ini
kepada mereka dengan harapan anak-anak muda generasi penerus bangsa Indonesia
bisa menjadi individu yang lebih baik dan menghargai siapa saja terutama yang
berbeda agama agar kelak mereka menjadi individu yang mencintai damai dan
menghargai siapa saja baik yang seagama maupun yang berbeda agama sebab kita
semua sama-sama orang atau bangsa Indonesia, kemudian juga orang tua agar
mereka dapat mengingat bahwa menanamkan sikap saling peduli dan menghargai
antar sesama agama itu penting agar terciptanya kerukunan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Namun,
sayang sekitar kurang lebih 20-30 menit langit menjadi sangat gelap serta angin
yang cukup kencang tanda hujan sehingga membuat kami tidak dapat memenuhi
poster kami dengan tanda tangan orang-orang yang ada di sana dikarenakan orang
yang ada di sana segera pergi berhamburan untuk segera pulang. Dan benar saja,
tidak lama setelah itu hujan pun turun dengan derasnya dan kami yang sedang ada
di lapangan bulutangkis di RPTRA Maya Asri pun segera berlindung atau berteduh
di bawah bangunan RPTRA Maya Asri.
Sayang
memang, pada pertemuan terakhir kami ini harus mendung dengan angin yang cukup
kencang sehingga membuat orang-orang di sana harus pulang dan membuat kami
tidak dapat menyuarakan dan menyosialisikan tentang “HIDUP RUKUN DALAM
KEBERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA” lebih
lama lagi dan kelebih banyak orang lagi di sana. Tapi kami cukup puas karena
dalam waktu sekitar 20-30 menit itu kami sudah menyuarakan untuk hidup rukun
antar sesama umat pemeluk agama dan menurut kami juga kami sudah menyosialiasikan
materi yang ada di poster ini dengan cukup baik dan mudah diingat oleh mereka.
Setelah
itu, kami pun memutuskan untuk pulang sebab langit semakin gelapdan angin yang
berembus semakin kencang. Namun, sebelum pulang kami sekelompok meminta kepada
para petugas RPTRA Maya Asri untuk mau berfoto bersama kami sebagai
kenang-kenangan dan juga bahan dokumentasi laporan akhir Character Building
Agama ini. Setelah berfoto, kamipun mengucapkan terima kasih yang
sedalm-dalamnya kepada para petugas di sana karena telah memperbolehkan kami
mengajar, menyediakan fasilitas mengajar seperti proyektor pada pertemuan ke-2
dan juga memperbolehkan kami melakukan kampanye ini pada pertemuan ke-3 atau
pertemuan kami yang terkhir ini dengan anak-anak dan juga para petugas di RPTRA
Maya Asri. Sekian, itulah pengalaman yang kami telah dapatkan di RPTRA Maya
Asri di pertemuan terakhir ini.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kegiatan
kampanye kami lakukan adalah untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran mata kuliah Character Building Agama. Kegiatan ini kami lakukan untuk memberi
pemahaman pentingnya akan bertoleransi antar suku dan agama. Dengan mengajak
untuk mengetahui perbedaan dan menghargai perbedaan tersebut. Kami berharap
dengan kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran setiap orang akan pentingnya
toleransi. Dan juga secara keseluruhan acara ini berjalan dengan lancar dan
sesuai dengan rencana. Masing-masing anggota juga sudah melakukan tugas mereka
dengan sebaik-baiknya.
Refleksi diri dari tiap anggota kelompok :
Airada
Namira Salsabila
Seperti
sebelumnya, character building agama kali ini juga memiliki project luar kelas.
Ada berbagai macam dimensi yang menyangkut tentang agama. Kelompok kami
memutuskan untuk memilihi kampanye yang bertema tentang toleransi antar umat
agama. Dan memilih targetnya adalah anak-anak sekolahan. Alasan kami memilih
tema ini karna ialah kami ingin memberitahukan kepada anak-anak betapa
pentingnya toleransi antar umat agama. Dari sini saya belajar banyak tentang
manfaat-manfaat yang saya dapatkan dari bertoleransi tiap sesama manusia. Dan
saya mampu dengan baik menyampaikan kepada anak-anak tentang materi yang kami
bawakan ini. Semoga anak-anak dapat dengan baik menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari apa yang telah di pelajari.
David Setiawan Lianky
Pada
awalnya, jujur saya berpikir kalau kegiatan ini hanya mengulang apa yang saya
lakukan pada tugas project luar kelas CB pada semester 1 yaitu tugas CB
Pancasila dimana saya mengajar di sebuah PAUD di dekat kampus BINUS. Tetapi,
setelah melakukannya ternyata perbedaan topik yang dibawa cuukup berdampak pada
pelaksanaannya. Pada semester 1 topik yang dibawa adalah mengenai keragaman
budaya, dimana anak-anak sudah sadar bahwa Indonesia itu memang memiliki
kebudayaan seperti tarian, nyanyian, bahasa daerah, dll. Namun, pada semester 3
ini topik yang dibawa adalah toleransi antarumat beragama di Indonesia, dimana
seperti yang kita tahu agama adalah aspek yang sangat sensitif untuk disinggung
di Indonesia kita saat ini. Oleh sebab itu, dalam membawakan materi ini ada
beberapa tantangan dan juga kehati-hatian agar saya tidak salah kata atau
sampai menyinggung ketika menjelaskan tentang agama lain kepada anak-anak di
RPTRA Maya Asri atau saat berkampanye menyuarakan agar masyarakat Indonesia
yang memeluk agama hendaknya hidup rukun. Jadi setelah melakukan kegiatan
mengajar dan berkampanye di RPTRA Maya Asri ini, saya belajar banyak hal
penting dari kegiatan ini dan membuat saya sadar bahwa agama memang penting
dalam mengatur kehidupan seseorang agar tetap teratur, namun tanpa adanya
toleransi hal itu pun tidak baik bagi kehidupan bersama. Selain itu, saya juga
sadar kalau ilmu itu ada bukan untuk digunakan sendiri namun juga untuk dibagi
dengan orang lain, khususnya untuk anak-anak yang adalah tunas-tunas muda yang
akan meneruskan bangsa dan negara ini. Disana saya juga banyak mendapat
pengalaman baru, misalnya cara mengajar
atau cara membawakan materi yang tepat yang bisa membuat anak-anak setingkat SD
menjadi antusias dan bersemangat, yaitu dengan menjelaskannya kemudian
membawakannya dalam kuis ringan yang berhadiah bagi yang dapat menjawabnya,
kemudian saya juga belajar cara berkampanye dan cara menyampaikan maknanya
dengan efektif dan efisien kepada para targetnya. Selain itu, melalui kegiatan
ini juga saya dapat memperdalam lagi pengetahuan dan pemahaman saya tentang
pentingnya nilai toleransi agama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Setelah
itu, di sana saya juga sangat senang karena dapat melihat anak-anak yang begitu
antusias baik dalam belajar, menjawab pertanyaan, ataupun merespons apapun yang
kami sampaikan kepada mereka. Semangat atau antusiasme dan juga berbagai
hal-hal positif yang mereka tunjukkan ini juga memicu saya untuk menjadi sosok
atau individu yang lebih baik lagi dalam belajar dan juga berteman. Selain itu,
melalui kegiatan ini juga saya bisa berkumpul mengerjakan project dengan
teman-teman saya yang berbeda agama juga, sehingga saya juga bisa belajar dan
lebih memahami mereka seperti apa yang agama mereka larang, apa yang
diperbolehkan, dan juga apa yang menjadi kewajiban mereka sehingga saya bisa
meningkatkan sikap toleransi atau sikap untuk menghormati teman saya yang
berbeda kewajiban agama dengan saya dan menjadikan saya pribadi yang lebih
tidak egois serta lebih toleran. Saya sangat bersyukur bisa melakukan kegiatan
ini karena tidak hanya untuk mencari nilai atupun jam comserv semata, tetapi
kegiatan ini juga memberikan manfaat lain yang sangat banyak bagi saya. Sekian
refleksi diri saya dari kegiatan ini, terima kasih.
Laurelyanti
Pada
kegiatan kali ini kami mengunjungi RPTRA Maya Asri sebagai tempat kunjungan
kami. Kami melakukan kegiatan penyampaian materi mengenai apa itu toleransi dan
kampanye kepada pengunjung di RPTRA tersebut. Kegiatan kali ini menurut saya
berjalan dengan cukup baik, kami mendapat respon yang baik dari anak-anak di
RPTRA Maya Asri. Melalui kegiatan kali ini diharap dapat mengembangkan
kepedulian kami juga terhadap esame, adanya keinginan untuk mengajar kepada
adik-adik kami pentingnya toleransi terhadap perbedaan yang ada.
Lieztya
P Salsabila
Pada
proyek cb agama kali ini saya berserta kelompok mengunjungi RPTRA maya asri
untuk memberikan pembelajaran kepada anak-anak sekolah tentang menghargai esame
umat beragama, menghormati perbedaan agama, dan dari sini saya belajar bahwa
penanaman agama dari kecil sangatllah penting untuk mereka ke depannya agar
lebih dalam mengenai agama mereka itu sendiri dan agama yang di anut orang
lain.
Gary
Lyneker
Dengan
adanya kegitan ini saya jadi mengetahui pentingnya untuk memberikan pengetahuan
akan toleransi kepada anak-anak karena mereka yang akan menjadi penerus bangsa.
5.2 Saran
Kami
berharap bahwa generasi kedepan dapat menjadi pilar utama dalam peningkatan
sikap bertoleransi dan berperan aktif dalam pengajaran toleransi dari generasi
ke generasi. Menumbuhkan sikap untuk saling menghargai setiap perbedaan akan
menjadikan kehidupan yang lebih baik kedepannya. Oleh karena itu sikap untuk
bertoleransi harus tetap diajarakan kepada setiap orang dari kecil. Kami
berharap dapat memberikan motivasi melalui laporan ini.
REFRENSI
Tim CBDC. Character Building: Agama. Jakarta: Universitas Bina Nusantara
LAMPIRAN